![]() |
SECRET ADMIRER Part8 |
.
.
.
"Woy, itu tulisan digedein ngapa kek semut nggak keliatan dari sini!" Entah sudah berapa kali Rin mengumpat ketika teriakan itu kembali menggema di dalam kelas.
Rin mengepalkan spidol yang dipegangnya, dibalikkan kepalanya menatap teman-teman sekelasnya yang sedang sibuk menyalin tulisan yang ia tulis di papan, sebagian dari mereka sibuk lari sana lari sini. Pandangannya terpusat pada seseorang yang sedari tadi meneriaki dirinya, duduk di kursi pojok paling belakang. "Siapa yang nyuruh elu duduk di pojok?! Emang dasarnya orang bodo ya kek elu gini deh!" Teriaknya menggelegar.
Rey, sosok yang duduk di pojok belakang itu berdiri di atas kursi menantang. "Orang pinter emang sombong-sombong ya? Lu sombong tapi lu nggak pinter curut!" Teriaknya tidak kalah menggelegar.
Seketika spidol yang sedari tadi digenggam Rin melayang, tapi lemparannya meleset karena targetnya menghindar. "Lain kali lu belajar lempar ya anak manis..." teriak Rey lagi sembari menggoyang-goyangkan bokongnya dihadapkan ke arah perempuan itu.
"Hih! Lu nggak bisa ya kalo nggak cari masalah!" Rin gemas, ia kesal. Dilangkahkan kakinya menuju meja Rey, yang dikejar pun langsung melesat kabur hingga terjadilah aksi kejar-kejaran di dalam kelas.
Sontak saja kelas menjadi gaduh, teriakan, tawa, kekesalan, juga seisi kelas yang saling mendukung dua kubu tersebut, kubu Rey dan kubu Rin.
"RIN!"
"Kecoa mati di got!" Latah Rin ketika seseorang membuyarkan lamunannya. Ditolehkan kepalanya ke kiri, sosok Ranty duduk di sampingnya cengo.
"Lu kenapa sih? Ngelamun dari tadi?"
Rin mengedip-ngedipkan kelopak matanya, pandangannya beralih pada kelas yang sudah kosong, tinggal ada mereka berdua. "Yang lain pada ke mana?"
"Udah balik Rin! Pikiran lu dari tadi ke mana sih? Gila aja ngelamun ampe nggak sadar!" Ranty menyentil kening Rin pelan. "Balik nggak lu?" Ia pun meninggalkan Rin yang masih duduk di kursinya.
Rin mematung, pikirannya seketika kembali pada lamunannya yang entah kenapa bisa masuk ke dalam ingatannya. "Kenapa tiba-tiba keinget Rey?" Gumamnya lirih hampir tidak terdengar.
.
.
.
Tbc
[TEENFICTION] SECRET ADMIRER Part 8 || COKELAT PANAS
Comments
Post a Comment